Kelak Saya Akan Mengingatnya

Kelak saya akan mengingatnya, lari-lari pindah kelas sebelum ulangan, yang paling lamban berati penghuni meja paling depan.

Kelak saya akan mengingatnya, mengingat aroma kuah soto atau mie goreng rendang buatan ibu kantin.Obrolan-obrolan tak penting dan tawa membahak kita.

Kelak saya akan mengingatnya, bagaimana sedihnya harus install ulang debian dan perintah-perintah jahat sistem operasi itu.

Kelak, saya akan mengingat kalian-kalian yang sering main game di tengah jam pelajaran, mengingat saya selalu ingin sekali gabung main Counter Strike tapi nggak pernah dibolehin karena saya bikin kalah, haha

Saya juga akan mengingat suasana jam kosong dan semua anak sibuk sendiri-sendiri. Mengingat obrolan Nurna and the gank dan artis korea idola mereka. Mengingat mbak Siti and the gank yang kalau saya gabung, saya nggak pernah paham mereka ngomongin apa. Mengingat teman-teman lelaki yang repot bawa-bawa stick buat nge-game.

Kelak, saya akan mengingat bagaimana gotong royong sangat dijunjung tinggi--dalam hal Pekerjaan Rumah. haha

Saya akan selalu mengingat janji kami dari awal, bahwa masuk bersama harus keluar bersama. Bahwa tak akan ada yang berubah nomor absen karena kami akan tetap ber-tiga puluh tiga.
Saya akan terus mengingat tagline stiker pertama kita, 'Solidaritas Tanpa Batas'

kelas 1

saat wisuda purna siswa

Kelak, saya akan kembali mengingatnya, sembari menikmati pahit manis kopi kesukaan saya, sembari menikmati hujan, sembari terkantuk-kantuk oleh sebab pekerjaan yang menumpuk, atau sembari berkumpul dengan keluarga saya kelak. Kalaupun Tuhan membuat ingatan saya digerogoti usia, saya akan tetap mengingatnya, lewat tulisan ini. Terima kasih, kawan. Sampai jumpa di hari depan :')