(Tulisan) Perempuan Kemarau | bianglala

(Tulisan) Perempuan Kemarau

Minggu, 02 Februari 2014





             Di sebuah senja, perempuan kemarau yang sedang dijatuh cintakan menerbangkan segala angan , menghempaskan segala debu-debu yang lama mengendap pada ruang kecil di rongga dadanya.
             Kedua matanya terpejam menerawang langit merah saga. Tubuhnya terpaku merasakan hangat jingga menyentuh kulitnya, sedang hatinya jauh berlarian di tengah bunga-bunga bermekaran.

             Di saku hatinya, Tuan hujan menjadi satu-satunya tamu yang kehilangan makna pulang, sedang di kepala, beribu sosok sang Tuan berlarian mengitari semesta tak bermusim.




11 oktober 2013

nemu di draft, dan entah kenapa pengen tak posting, entah 

2 jejak:

Rainilamsari mengatakan...

Tuan Hujannya ada di Bogor kali, ka :D
lagi mudik ke kotanya :3

Septi Ika mengatakan...

tidaaak, kalo tuan hujannya di bogor nanti tetanggaan sama Nilam, nanti digebet sama Nilam, nanti akoh ngga punya tuan hujan lagi u,u