Lelaki
itu masih disana, masih dengan buku ditangannya dan headset ditelinga.
Aku tersenyum, entah kenapa memandangnya dari kejauhan saja jantungku
bisa sekencang ini detaknya.
"Kamu ngapain sih?" tiba-tiba suara Ana mengagetkanku, entah sejak kapan ia disini, kuharap belum lama.
Aku menggeleng sambil tersenyum, semoga ia tak memperhatikan pipiku yang pasti sedang merah sekarang.
***
Pagi,
seperti biasa, aku duduk didepan jendela berkaca, menunggu lelaki itu
datang menanti bus di halte depan sana. Lihat, sosoknya mulai nampak,
dengan kaos simple dan jeans khasnya, oh, juga dengan buku dan
headsetnya. Aku tersenyum.
"oooh,
jadi itu alasannya kamu selalu nampak sumringah tiap pagi?" Ana datang,
memergokiku sedang memandangi lelaki itu. Kali ini aku tak berkutik,
hanya bisa tersenyum menahan malu dihadapannya.
"Kalau kamu menyukainya, kenapa tak bilang saja?" Aku terdiam, perlahan menggeleng. Bukankah Ana tahu hal itu tak mungkin?
"Kalau
kamu mau, aku bisa membantumu menyampaikannya. Kamu bisa menulis surat
untuknya. Bagaimana?" Tawaran Ana kali ini membuatku berpikir, kenapa tidak?
Beberapa
waktu, rencana Ana ternyata benar ide yang bagus. Aku mulai terbiasa
berkirim surat untuk lelaki itu. Ia pun sama, tak keberatan membalas
surat dariku. Sampai tiba disaat aku merasa itulah waktu yang tepat
untuk menyampaikan intinya, bahwa aku menyukainya. Bergetar tanganku
menulis surat terpenting itu, tapi aku percaya semuanya akan baik-baik
saja. Ana akan menyampaikan suratku seperti biasanya, dan membawa
sepucuk balasan dari lelaki itu.
***
Mataku
masih tertuju pada kertas di tanganku, sepucuk surat balasan dari
lelaki itu.Ya, benar kan? Ana membawakan sepucuk surat balasan dari
lelaki itu. Aku senang dugaanku tepat. Hanya saja, surat yang saat ini
sedang kubaca membuat dadaku terasa sesak. Ah, andai saja kulitku ini
tidak bermasalah dengan sinar matahari, tentu aku akan menemuinya, bukan
hanya mengaguminya dari dalam rumah. Andai aku tidak punya penyakit
aneh seperti ini, mungkin lelaki itu tidak akan memilih Ana karena
mengira aku gadis aneh dan pengecut.
2 jejak:
Berkunjung kakaks, salam kenal ya
Salam tasikmalaya
wah trimakasih kunjungannya, salam kenal kembali :)
Posting Komentar